biaya pernikahan pedang pora

Tapiternyata nggak hanya pedang pora aja lo prosesi yang wajib ada di upacara pernikahan seorang perwira. Pedang pora hanya pembuka, satu di antara empat prosesi yang ada. Buatmu yang nanti akan bersanding dengan seorang perwira, yuk cari tahu 3 prosesi selain pedang pora ini. Biar nggak kaget saat hari H nanti! Upacarapedang pora di pernikahan Joy Tobing dan Cahyo Permono (Sumber: Ahmad) Baca Juga: Penyanyi Joy Tobing Resmi Dinikahi Kolonel TNI AD, Resepsi Meriah dengan Upacara Pedang Pora. Joy mengaku sudah memimpikan menggelar pesta pernikahan dengan tradisi pedang pora sejak lama. "Aduh yang pernah saya idam-idamkan, puji Tuhan Kegiatandiakhiri dengan prosesi pedang pora yang mengantar kepulangan para Wisudawan Purnabakti Pengayoman. M. Arsyad selaku Sesepuh Purnabakti Pengayoman Kalsel menyampaikan bahwa momen ini menyentuh sekali bagi kami para purnabakti, atas perhatian dan penghargaan yang diberikan kepada kami semua. Jikaupacara ini tidak mengikutsertakan orang tua, maka terdapat 12 tahap. Pertama, pasukan pedang pora memasuki tempat upacara. Kedua, mempelai dan disusul kedua orang tua untuk memasuki tempat upacara. Ketiga, inspektur upacara tiba di tempat upacara. Keempat, laporan komandan pasukan kepada inspektur upacara. Apakahupacara pedang pora hanya untuk perwira, wo pedang pora, pengalaman menikah pedang pora, biaya sangkur pora tni ad, biaya pernikahan . Mereka pun disambut dengan prosesi pedang pora atau kadga pora sebagai. Pedang pora pama upacara tni ad souvenir pernikahan. Untuk konsultasi, survei lokasi dan negosiasi harga hubungi ; Beli pedang pora Vay Tiền Trả Góp Tháng Tư Nhân. Combien coûte un mariage dans le sud ? Vous rêvez de dire vos vœux de mariage dans un décor tropical paradisiaque? En plus d’être possible, c’est réalisable. Le prix d’un mariage au Québec est habituellement estimé à 15 000$ ou plus. Tandis que le prix d’un mariage dans le sud vous coûtera moins de 6000$, parfois incluant votre voyage. Tout dépend du forfait mariage de l’hôtel que vous aurez choisi et de la destination. Certaines chaînes hôtelières vous offrent leur forfait mariage gratuitement, avec un nombre de chambres réservées minimum. Généralement, la cérémonie, la célébration et le party se déroule dans des endroits différents. Dans le sud, tout se déroule au même endroit. De plus, vous avez le cadre d’un environnement exotique et paradisiaque. Au Québec, la durée d’un mariage est d’une journée au minimum. Un mariage dans le sud dure toute une semaine et peut même se poursuivre en lune de miel la semaine suivante ou même commencé dès votre arrivée. Habituellement, pour une lune de miel après le jour du mariage au Québec, cela demande de l’organisation supplémentaire et un budget additionnel est requis. Rien ne vous empêche de rester une semaine de plus, laisser partir vos invités et rester plus longtemps pour plus d’intimité. Il existe certains complexes qui vous offrent leur forfait mariage gratuit. Par contre, cela va sans dire, certaines restrictions s’appliquent et sachez que ce n’est pas tous les complexes qui offrent ce type de forfait. Le forfait mariage gratuit offert par les hôtels est souvent assez modeste, mais offre la base Décor, fleur, gâteau,emplacement, musique. Quelques hôtels se démarquent des autres et offrent de super forfaits et ce même s’il est gratuit. Parfois, ce n’est pas énormément dispendieux de prendre un forfait avec plus d’inclusions et de payer un peu plus. À vous de voir ce qu’il vous plaît selon vos besoins, exigences et budget. Quelques exemples de coûts et prix pour un mariage à destination En bref, certains de nos couples de mariés ont réussi à obtenir leur mariage voyage pour moins de 1500,00$ 2 adultes et 2 enfants. Le mariage a eu lieu à Cuba dans un hôtel de mariage offrant le forfait mariage gratuit. Pour un mariage au Mexique, certains de nos couples ont déboursé entre 2500,00$ et 20,000$. Ceci inclut le voyage, le mariage, un souper privé et un photographe de mariage. Certains de nos couples Mariage à 2 ont obtenu le mariage gratuit dans un hôtel de luxe. Certain complexe offre le mariage gratuit pour un total de 32 invités. Pour chaque invité supplémentaire, il y aura un frais. Pour un mariage en Jamaïque, certains couples ont payé moins de 7000,00$ pour une famille 2 adultes – 2 enfants. Nous avons organisé plusieurs mariages à destination. Nous avons l’expertise pour vous! Cessez de perdre votre temps et contactez un conseiller en voyage spécialiste des voyages de groupe de mariage. Apabila Parents pernah menghadiri sebuah acara pernikahan seorang prajurit militer, Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan upacara Pedang Pora. Ya, upacara yang diiringi dengan rangkaian sejumlah pedang yang membentuk gapura. Sesuai dengan kata asalnya yaitu Pedang Pura atau Gapura Pedang, rekan-rekan atau adik angkatan dari mempelai pria akan berbaris dan merangkai pedang menjadi seperti gapura. Ini sudah menjadi tradisi di dunia militer. Dan upacara ini mencerminkan solidaritas dan persaudaraan dari para perwira upacara. Upacara ini bisa dilakukan untuk seluruh perwira aktif yang berasal dari AAU Akademi Angkatan Udara, AAL Angkatan Laut, Akmil Angkatan Militer, Akpol Akademi Kepolisian, IDP Ikatan Dinas Pendek, Sepawamil Sekolah Perwira Wajib Militer, dan Semapa PK Sekolah Perwira Prajurit Karier Tentara Indonesia. Upacara ini hanya bisa dilakukan satu kali seumur hidup dan hanya diperuntukkan bagi perwira pria. Namun, apabila perwira perempuan menikahi seorang perwira, maka dia bisa menyelenggarakannya juga. Artikel Terkait 10 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia 2022 Sejarah Upacara Pedang Pora Ini merupakan tradisi militer yang telah dilakukan secara turun-temurun. Tradisi ini hanya diselenggarakan saat acara pernikahan prajurit militer saja. Prajurit militer yang menikah akan beriringan dengan hunusan pedang yang membentuk sebuah gapura dari hunusan pedang rekan-rekan atau adik angkatan. Kemudian sepasang pengantin akan melewati gapura tersebut untuk menuju ke pelaminan. Pelaksanaan upacara ini adalah simbol solidaritas dan persaudaraan para prajurit militer. Ini juga menandakan bahwa pasangan pengantin itu telah diterima dalam keluarga besar militer. Tidak hanya sebagai tradisi, pedang yang membentuk gapura ini melambangkan sikap dan jiwa ksatria kedua pengantin, yang akan selalu siap menghadapi segala rintangan saat membina bahtera rumah tangga bersama. Prosesi Pedang Pora Diawali dengan formasi baris saling berhadapan yang terdiri dari 12 perwira Pasukan Pedang Pora berseragam lengkap. 12 perwira tersebut akan menghunuskan pedang mereka hingga membentuk sebuah gapura. Setelah semua pasukan telah siap, maka Komandan Regu akan melapor kepada sang pengantin. Kemudian, kedua mempelai akan berjalan melewati Gapura Pedang yang sudah terbentuk sempura. Di bawah gapura itu, pengantin akan menyematkan cincin pernikahan dan terdapat prosesi penyerahan pakaian seragam Persit Persatuan Istri Tentara kepada mempelai perempuan. Setelah dua prosesi itu berjalan lancar, Komandan Regu menyerukan perintah Tegak Pedang dan dilanjut dengan pembacaan puisi. Kemudian, sang pengantin akan dipersilahkan berjalan menuju ke pelamanin. Artikel Terkait Fakta Agus Prayogo, Atlet sekaligus Anggota TNI yang Curi Perhatian di PON Papua Dokumen Persyaratan yang Harus Dipersiapkan Sumber Ide Wedding Sebelum melangsungkan tradisi Pedang Pora, para perwira yang akan menikah harus mempersiapkan sejumlah dokumen penting yang menjadi persyaratannya. Dokumen yang perlu dipersiapkan bahkan sangat banyak, apa saja ya kira-kira? Daripada penasaran, simak penjelasan berikut. 1. Permohonan izin untuk menikah dan 10 lembar salinan lengkap dengan tanda tangan dari atasan di satuan masing-masing. 2. Surat kesanggupan calon mempelai perempuan yang telah dibubuhi tanda tangan bermaterai. 3. Surat pernyataan persetujuan dari pihak orang tua kedua pengantin. 4. Surat keterangan belum menikah dari kelurahan dan KUA Kantor Urusan Agama setempat. 5. Surat keterangan menetap dari orangtua kedua pengantin. 6. Surat bentuk sampul D, yang mana diurus di Kodim Komando Distrik Militer dan Koramil Komando Rayon Militer di wilayah calon istri tinggal. Yang ditujukan kepada Komandan Kodim, Perwira Seksi Intelijen, Perwira Seksi Teritorial, dan Komandan Rayon militer. 7. Dokumen N 1, dokumen yang berisi keterangan akan menikah, bertandatangan orangtua dan calon pengantin perempuan. 8. Dokumen N 2, pernyataan yang berupa asal usul calon pengantin perempuan dan orang tuanya. 9. Dokumen N 4, surat keterangan tentang calon pengantin perempuan. 10. Surat penyataan calon pengantin. 11. Surat Keterangan Catatan Kepolisian SKCK dari pihak calon pengantin perempuan dan orang tuanya. 12. Ijazah calon pengantin perempuan. 13. Akta kelahiran kedua pengantin. 14. Fotokopi KTP calon pengantin perempuan dan orang tua. 15. Pas foto calon pengantin pria berukuran 6×9 memakai pakaian dinas dan Persit tanpa lencana dengan latar biru sebanyak 12 lembar. 16. Pas foto calon pengantin wanita berukuran 4×6 dengan pakaian Persit sebanyak lima lembar. Itulah dokumen-dokumen yang harus dipersiapkan oleh calon pasangan pengantin militer. Cukup banyak, bukan? Artikel Terkait Mengenal Pangkat TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara Biaya Pelaksanaan Sudah menjadi rahasia umum jika setiap pernikahan selalu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tak terkecuali pernikahan militer yang menggunakan tradisi pedang pora. Tidak ada aturan jelas yang menyatakan biaya pelaksanaan upacaranya. Pasalnya, itu tergantung pada biaya pernikahan yang telah ditetapkan oleh calon pengantin dan keluarga. Oleh karenanya, hanya pihak keluargalah yang mengetahui rinciannya secara lengkap. Namun jika mengulik ke acara-acara sebelumnya, biaya untuk tradisi pedang pora ini bisa memakan biaya yang tidak sedikit. Selain keluarga, Anda juga bisa menghubungi pihak wedding organizer yang digunakan untuk menanyakan berapa biaya pernikahan dengan prosesi pedang pora tersebut. Untuk prosesi pedang pora TNI AD hingga jabatan militer lainnya berbeda-beda, tergantung dengan pangkat yang dimiliki prajurit militer itu sendiri. Tata Cara Pelaksanaan Untuk melangsungkan tradisi ini, para calon pengantin harus mengikuti aturan-aturan yang telah diatur dalam Prosedur Tetap PROTAP Pelaksanaan Upacara Pernikahan Pedang Pora. Sebagai informasi, orang tua pengantin dapat ikut serta atau tidak ikut serta pun tidak masalah. Hanya saja bagi orang tua yang tidak ikut serta, maka akan ada 12 tahap pelaksanaan upacara tersebut. Berikut penjelasan lebih lengkapnya. 1. Orang Tua Tidak Ikut Serta Jika orang tua pengantin tidak ikut serta maka ada 12 tahap pelaksanaan yang terdiri dari Pertama-tama, pasukan yang bertugas memasuki tempat upacara Pengantin bersama kedua orang tua memasuki tempat pelaksanaan upacara Inspektur upacara memasuki tempat pelaksanaan upacara Laporan komandan pasukan pedang pora kepada inspektur upacara Kemudian, pengantin memasuki gapura yang terbentuk dari pedang pora Pernyataan dari sang inspekstur upacara Prosesi pemberian tanda kehormatan kepada pengantin Pengantin dipersilahkan berjalan menuju pelaminan yang diiringi inspektur upacara Komandan pasukan memberikan laporan bahwa acara telah selesai kepada inspektur upacara Inspektur upacara pun meninggalkan tempat upacara Sesi foto oleh pasukan pedang pora dengan pengantin Upacara selesai 2. Orang Tua Ikut Serta Jika orang tua ikut terlibat maka yang memasuki tempat upacara tidak hanya orang tua saja tetapi juga keluarga inti. Itulah yang membedakan dengan prosesi jika orang tua tidak ikut serta. Pada saat memasuki gapura, orang tua dan keluarga inti juga turut terlibat sehingga bukan hanya pengantin saja. Jadi, yang mengikuti prosesi ini adalah inspektur upacara, orang tua, keluarga inti, dan pasukan pedang pora. Setelah melewati gapura itu, peran para orang tua dan keluarga inti selesai. Dan pada prosesi selanjutnya seperti foto bersama, laporan oleh komandan pasukan, mereka tidak diikutsertakan. Demikianlah informasi mengenai upacara pedang pora ketika menikah dengan seorang perwira militer. Upacara yang melibatkan segenap prajurit militer pastinya akan menjadi pengalaman berharga bagi Anda dan pasangan. Semoga bermanfaat bagi Anda yang bermimpi melangsungkan pernikahan dengan prosesi ini. *** Baca juga Inilah Rincian Gaji TNI dari Bintara, Tamtama, Hingga Perwira Lengkap Mengenal Jenis Alutsista di TNI AD, TNI AL, dan TNI AU Viral Anak Afrika Menangis karena Satgas TNI Pamit Pulang ke Indonesia, Begini Kisahnya Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID y1AJqQWcCaiYbhG1Ac6CWvaPnpDg4VS9fmCxag5emfkrgTxFJfHZGg== Jona Dekorasi dan Wo Rabu, Maret 15, 2017 0 komentar Pedang Pora berasal yang berasal dari kata PedangPura atau Gapura Pedang yang merupakan tradisi pernikahan bagi perwira militer yang dilaksanakan dalam rangka melepas masa lajang dengan diiringi rangkaian pedang berbentuk gapura yang dibentuk oleh hunusan pedang dari rekan-rekan perwira atau adik angkatan dari sang mempelai pria. Pedang Pora dilaksanakan bukan bukan hanya untuk lulusan Akmil, AAU, AAL, AKPOL, tetapi oleh seluruh perwira pria baik Sepawamil, IDP, Semapa PK, maupun Secapa reguler. dengan catatan hanya dilaksanakan sekali saja seumur hidup jika menjadi duda & menikah lagi, maka tidak dilaksanakan Pedang Pora. Upacara ini Tidak dilaksanakan bagi pernikahan perwira wanita, kecuali si perwira wanita menikah dengan perwira pria. Bagi bintara atau tamtama, tidak ada tata cara tradisi pedang pora. Hanya kadang diadakan suatu acara yang mirip pedang pora, dengan maksud untuk menghormati rekan yang melepas masa lajang dengan acara yang kadang disebut “Hasta Pora” atau gapura yang dibentuk dari penghormatan tangan, jadi pedang diganti dengan tangan yang lurus ke atas seperti pedang pora pada Hasta pora ini tidak ada dalam upacara pernikahan bintara Polri. Pedang pora adalah salah satu prosesi khusus dalam pernikahan yang dilakukan oleh seorang yang aktif dalam militer baik dari Kepolisian, Tentara Republik Indonesia TNI, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ABRI, Angkatan Darat AD, Angkatan Laut AL, atau Angkatan Udara AU. Selain bertujuan untuk memperkenalkan sang mempelai wanita kepada dunia angkatan bersenjata. Pedang pora adalah sebuah tradisi wajib yang telah dilakukan secara turun-menurun di dunia militer. dengan mempunyai makna dibalik simbol dan ritual pedang pora, antara lain melambangkan solidaritas,persaudaraan,dan permohonan perlindungan pada Tuhan YME, jajaran pedang dalam pedang pora yang membentuk gapura ketika di lewati kedua mempelai menggambarkan saat di masukinya pintu gerbang kehidupan rumah tangga yang baru. Prosesi Pedang Pora berlangsung dengan sangat khidmat. Mulai dari saat kedua mempelai bersiap berjalan memasuki gerbang yang terdiri dari dua belas orang pasukan pedang pora yang berdiri berhadap-hadapan dan satu orang komandan regu, lengkap dengan seragam hijau militernya, topi baret dan pedang pora atau pedang panjang yang masih berada di sarungnya dan tergantung di pinggang masing-masing. Adapun yang bertindak sebagai pasukan adalah adik-adik angkatan dari mempelai pria. Dan ketika komandan regu telah melaporkan bahwa Pasukan Pedang Pora telah siap kepada kedua mempelai, kemudian pasukan pedang pora-pun disiapkan untuk mulai menghunus Terhunus itu mengandung makna, bahwa "dengan jiwa ksatria kedua mempelai siap menghadapi segala rintangan yang akan mereka hadapi dalam kehidupan". Maka berjalanlah secara perlahan tapi pasti kedua mempelai di bawah pedang pora yang perlahan mulai terangkat saat mereka melewatinya, sambil diringi oleh suara tambur yang ditabuh tak henti memberi semangat kepada kedua mempelai Pasukan pedang porapun dengan langkah tegap berjalan mengikuti dibelakang kedua mempelai kemudian pasukan membentuk formasi lingkaran lalu menghunus pedang keatas berbentuk payung. Formasi Lingkaran Pedang Berbentuk Payung atau Payung Pora bermakna "bahwa Tuhan Yang Maha Esa akanselalu melindungi kedua mempelai dalam menghadapi segala rintangan kehidupan dan selalu ingat untuk memohon lindungan dan petunjuk kepada-NYA". Kedua mempelai menerima Pemasangan Cincin yang melambangkan "bahwa kedua mempelai akan bersama-sama dalam mengarungi bahtera kehidupan baru, dan bagi mempelai wanita diberikan pakaian PERSIT Persatuan Istri Tentara , sebagai lambang bahwa mempelai wanita telah siap mendampingi suami sebagai istri seorang prajurit dan juga sebagai pertanda bahwa telah diterima sebagai bahagian dari Persit Kartika Chandra Kirana Hadirin yang kami mulyakan, pada hari yang berbahagia ini, kami corps Perwira Abituren AKADEMI MILITER akan mempersembahkan acara tradisi corps pedang pora. Acara ini merupakan perlambang kebanggaan dan kebahagiaan corps perwira Abituren AKADEMI MILITER dalam mengantar kakak kami untuk menempuh lembarankehidupan yang baru. Maksud dan tujuan acara yang telah menjadi tradisi dilingkungan Perwira Abituren AKADEMI MILITER ini adalah agar tetap terjalin hubungan ikatan bathin yang kuat dan rasa korsa yang mendalam antara kakak dan adiknya serta untuk mengantarkan kakak kami ke pintu gerbang kehidupan barunya sebagai suami istri yang berbahagia. Acara Tradisi Pedang Pora ini adalah sebagai pernyataan bahwa kita telah sama- sama di gembleng dalam Kawah Candradimuka Lembah tidar A. Acara Tradisi Corps Pedang Pora dimulai , hadirin dimohon berdiri... Pasukan Disiapkan B. Laporan Komandan Pedang Pora C. Hunus Pedang Dilanjutkan Instrumen Taruna Jaya Pedang terhunus melambangkan bahwa dengan bersikap dan berjiwa kasatria kdeua mempelai akan selalu siap untuk mengatasi segala rintangan dan menerobos semua hambatan yang akan menghalangi kehidupan mereka Hadirin yang kami Hormati... Kita Saksikan sekarang kedua mempelai sedang melewati pagar pedang yang mengandung makna bahwa dalam menempuh kehidupan ini , banyak rintang rintangan yang terjadi baik semsa menempuh pendidikan maupun dalam pelaksanaan tugas seharihari dan kehidupan yang akan datang. Rintangan rintanga tersebut sekarang dihadapi dan diselesaikan bersama mempelai putri sehingga tujuan mulia dalam menempuh kehidupan yang baru ini dapat tercapai. D. Formasi Berbanjar Formasi Berbanjar yang sedang kita saksikan ini , melambangkan bahwa kami corps Perwira Abituren AKADEMI MILITER turut bersuka cita dan mengantarkan Kakak kami tercinta menuju pintu gerbang kebahagiaan dalam menempuh kehidupanya yang baru Kami menyadari bahwa kami dulu dalam satu rasa kehidupan dalam menempa diri di AKADEMI MILITER . Penderitaan Kakak kami adalah sebagian Penderitaan kami yang harus kami rasakan bersama -sama., Kami siap mengantar Kakak kami untuk membagi rasa baik dalam suka maupun duka. E. Formasi Melingkar Hadirin yang terhormati... Kita saksikan bersama mempelai dalam formasi melingkar . Formasi ini melambangkan bahwa diantara kami Corps Perwira Abituren AKADEMI MILITER akan selalu terjalin Ikatan Batin yang Kuat , ikatan yang selalu mewarnai tugas dan perjuangan mereka kami Corps Perwira Abituren AKADEMI MILITER menjadi saksi dan pelindung agar Ikatan tersebut tetap kekal selamanya F. Payung Pedangpora Hadirin yang terhormati... Terlihat sekarang pedang membentuk payaung, formasi ini mengandung arti bahwa Tuhan yang Maha Esa akan selalu melindungi kedua mempelai dalam menghadapi berbagi rintangan hidup , akan selalu ingat dan memohon petunjuk dan perlindunganya. G. Pemasangan Cincin Kepada yang terhormat... berserta Ibu untuk berkenan memasangkan cincin kepada kedua mempelai. Pemasangan cincin ini merupakan Ikrar dan Tanda bagi kedua mempelai bahwa mereka akan selalu bersama-sama dalam mengarungi bahtera kehidupan berumahtangga. H. Penyerahan Seperangkat Pakain Persit. Kepda yang terhormat Ibu... dimohon untuk berkenan menyerahkan seperangkat pakaian persit kepada mempelai putri Denga diserahkanya Pakaian Persit kepda mempelai putri ,secara simbolis mengandung arti bahwa mempelai putri telah diterima menjadi anggota Persit KARTIKA CANDRA KIRANA Kepada yang terhormat.... beserta ibu dipersilahkan kemabli ke tempat. I. Tegak Pedang Pembacaan Puisi J. Mempelai dipersilahkan menuju Ke Pelaminan K. Sarungkan Pedang L. Laporan Komandan Pedang Pora Hadirin yang terhormat demikian tadi acara tradidi corps pedang pora oleh Corps Perwira Abituren AKADEMI MILITER, semoga denga acara pelaksanaan ini akan terjalin ikatan bathin yang kuat diantara kami , dan a kami tak lupa Corps Perwira Abituren AKADEMI MILITER selamat menempuh hidup baru dan berbahagia. Example Puisi Abangku.... dan Kakaku... Hari ini menjadi begitu Indah Bagimu... Kebahagiaan dan kebangaan mewarnai detik waktu Senyum dan Tawamu begitu ceria dan merdu Hari ini pastilah menjadi kenangan Indah sepanjang hidupmu Namun hari ini hanyalah suatu awal, awal dari suatu perjuangan yang panjang Perjuangan seorang prajurit dan suami serta Perjuangan istri Prajurit dan istri sejati Hari Esok tidak hanya terlewati dengan canda dan tawa Hari esok adalah kerja keras , kerahkan segala usaha Tanggung Jawab akan tugas dan keluarga ada di pundakmu Tanggung jawab bangsa dan Negara menunggu setiap waktu Kami adik adikmu hanya bisa berdoa Semoga Kebahagiaan hari ini akan lestari dan abadi dan semoga perjuangan Kakanda berdua selalu mendapat Rahmat dan Petunjuk darinya Selamat dan bahagia Abangku... Selamat dan bahagia Kakakku Category Artikel Wedding Prosesi yang wajib ada di upacara nikahan perwira Menikah dengan seorang perwira, baik TNI maupun polisi, merupakan mimpi bagi sebagian orang. Nggak hanya rasa bangga saat nanti melalui biduk rumah tangga bersama pria berseragam ini, tapi juga merasa spesial saat hari H pernikahan. Apalagi kalau bukan merasa spesial karena prosesi pedang pora yang megah dan bakal jadi pusat perhatian? Tapi ternyata nggak hanya pedang pora aja lo prosesi yang wajib ada di upacara pernikahan seorang perwira. Pedang pora hanya pembuka, satu di antara empat prosesi yang ada. Buatmu yang nanti akan bersanding dengan seorang perwira, yuk cari tahu 3 prosesi selain pedang pora ini. Biar nggak kaget saat hari H nanti!1. Setelah berjalan di Gapura Pedang atau Pedang Pora, kedua mempelai akan menerima penghormatan di prosesi Gapura KehormatanSelepas prosesi Pedang Pora atau berjalan di gapura pedang, prosesi pernikahan seorang perwira belum selesai. Masih ada 3 rangkaian prosesi yang harus dijalani. Nah prosesi yang selanjutnya adalah Gapura Kehormatan. Berbeda dengan seperti Pedang Pora yang menjalan di bawah gapura dari pedang, pada prosesi ini kedua mempelai cukup berdiri di tengah para rekan sejawat atau junior mempelai laki-laki yang saling bergandengan. Posisinya pun tidak berdiri. Rekan-rekan dari mempelai laki-laki ini diwajibkan setengah berjongkok sambil memberikan makna dari prosesi Gapura Penghormatan ini adalah untuk memberikan penghormatan kepada mempelai dalam mengarungi rumah tangga serta sebagai lambang solidaritas dan persaudaraan antar Selanjutnya adalah prosesi Payung Pura. Biasanya prosesi ini dilakukan setelah mempelai laki-laki memberikan laporan ke inspektur upacara pernikahanProsesi ketiga adalah Payung Pura. Hampir sama seperti Pedang Pora, prosesi Payung Pura ini juga menggunakan pedang sebagai propertinya. Hanya saja kedua mempelai tidak berjalan menuju pelaminan. Kali ini mempelai cukup berdiri bersisian, sambil dikelilingi para rekan sejawat biasanya berjumlah 12 orang yang menjulangkan pedang membentuk payung yang menaungi kedua dari prosesi Payung Pura ini pun berbeda dari prosesi yang sebelumnya. Yaitu para rekan sejawat memohon perlindungan dan berdoa agar kedua mempelai mampu menghadapi segala rintangan kehidupan yang telah Prosesi yang terakhir adalah Ikrar Wirasatya. Ini adalah momen di mana kedua mempelai saling mengucap janji setya di hadapan rekan sesama perwira dan inspektur upacara pernikahanMengucap Ikrar Wirasatya di hadapan inspektur upacara via Prosesi satu ini memang sudah banyak ditinggalkan. Kalau pun ada biasanya ikrar ini dibacakan oleh pembawa acara saat pernikahan. Namun aslinya ikrar ini diucapkan kedua mempelai di prosesi Ikrar Wirasatya. Ikrar Wirasatya ini terdiri dari 2 janji. Yang pertama merupakan janji mempelai laki-laki untuk selalu bertanggungjawab sebagai kepala rumah tangga. Sedangkan ikrar yang kedua merupakan janji mempelai perempuan. Isinya kurang lebih tentang janji untuk memberikan dukungan pada suami demi suksesnya tugas dan kewajiban mengabdi untuk udah tahu kan, prosesi apa aja yang wajib ada di setiap upacara pernikahan seorang perwira? Biasanya sih perwira TNI ya, baik angkatan laut, darat atau pun udara, ketiga prosesi ini wajib ada. Gimana, jadi makin nggak sabar kan untuk segera menuju hari-H bersama sang perwira tercinta. Atau saat ini kamu malah lagi memantaskan diri untuk bisa bersanding dengan laki-laki berseragam?Apapun itu, yang penting kamu udah tahu dulu soal prosesi di upacara pernikahan dengan pria berseragam ini. Biar nggak kaget pas nanti diminta latihan bareng calon suami~ Tim Dalam Artikel Ini Penulis Not that millennial in digital era.

biaya pernikahan pedang pora